
Jalan Trans Papua yang dijajal Jokowi dengan trail (Foto: Dok. Kementerian PU)
ZONADAMAI.COM – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan pada tahun depan, pembangunan jalan nasional Trans Papua sepanjang 246,7 kilometer (km) dibiayai swasta melalui skema Availability Payment (AP).
Adapun jalan nasional Trans Papua yang akan ditawarkan terbagi 2 paket, yakni Paket 1 Segmen Wamena-Paro sepanjang 111,3 km, dan Paket 2 Segmen Paro-Mumugu sepanjang 135,4 km dengan waktu konstruksi 3 tahun.
“Tahun depan pembangunan jalan Trans Papua diharapkan dengan skema AP,” ujar Kasubdit Keterpaduan Perencanaan dan Sistem Jaringan Kementerian PUPR, Triono Junoasmono, di Hotel Dharmawangsa, Jakarta, Senin (16/7/2018).
Dia pun membeberkan, market sounding penawaran pembangunan jalan Trans Papua itu akan dilakukan pada Agustus 2018. Diharapkan pemenuhan pendanaan atau financial close proyek tersebut selesai pada Juni 2019 mendatang.
“Sedangkan masa konstruksi sesuai target itu Juni 2019 sampai Juni 2022. Masa operasi dan pemeliharaannya oleh kontraktor 2022-2034,” ucapnya.
Selain jalan nasional Trans Papua, proyek jalan non tol yang ditawarkan kepada swasta melalui skema AP ialah jalan nasional di Riau sepanjang 43 km dengan nilai Rp 882 miliar, dan di Sumatera Selatan sepanjang 30 km dengan nilai Rp 1,97 triliun.
“Untuk proyek jalan di Sumatera Selatan kita target financial close sampai Maret 2019, kalau Riau Februari-April 2019,” ujar Triono.
Dia pun mengungkapkan, skema AP diperlukan untuk pembangunan jalan non tol karena anggaran yang dimiliki Kementerian PUPR hanya Rp 200 triliun hingga 2019, sementara kebutuhan anggaran sebesar Rp 278 triliun pada periode yang sama.[kumparan.com]
Categories: Zona Berita